Budaya dan Identitas: Pendekatan ini memperhatikan nilai-nilai budaya dan identitas lokal, memastikan bahwa desain mencerminkan warisan budaya dan sejarah masyarakat Nusantara.

Integrasi Seni dan Kerajinan: Seni dan kerajinan tangan tradisional sering diintegrasikan dalam desain, baik sebagai dekorasi atau elemen fungsional dalam arsitektur dan interior.

Detail Ornamen: Ornamen-ornamen tradisional seperti ukiran, mozaik, dan hiasan tangan lainnya sering digunakan dalam desain Nusantara untuk memberikan sentuhan estetika yang khas.

Penggunaan Ruang Terbuka: Desain interior Nusantara cenderung mengedepankan penggunaan ruang terbuka dan tata letak yang mengakomodasi aliran udara dan cahaya alami.

Interaksi Dengan Alam: Desain Nusantara sering memasukkan elemen alam, seperti taman dalam rumah atau kolam renang alami, yang memungkinkan penghuni berinteraksi lebih dekat dengan lingkungan sekitar.

Adaptasi Modern: Meskipun mengandalkan warisan tradisional, pendekatan Nusantara juga bisa menggabungkan elemen-elemen modern untuk menciptakan desain yang harmonis antara masa lalu dan masa kini.

Kehangatan dan Kenyamanan: Sentuhan hangat dan kenyamanan sering menjadi fokus dalam desain Nusantara, menciptakan ruang yang mengundang dan ramah.

Diversitas Regional: Pendekatan Nusantara tidak monolitik, karena setiap wilayah memiliki karakteristik budaya dan lingkungan yang berbeda. Ini menciptakan ruang bagi variasi dalam desain yang mencerminkan keragaman Indonesia.

Keberlanjutan: Desain Nusantara cenderung berfokus pada praktik berkelanjutan, mengintegrasikan elemen-elemen ramah lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan dan sistem pencahayaan alami.

Dalam era di mana keberlanjutan menjadi isu utama global, JNE menunjukkan bagaimana inovasi dalam industri logistik dapat bersinergi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dengan lebih dari 33 tahun dedikasi dalam menghubungkan kebahagiaan, JNE tidak hanya